02 November 2010

Semua Berjalan di Jalannya Masing-Masing – Al Habib Umar bin Hafidh

Semua Berjalan di Jalannya Masing-Masing – Al Habib Umar bin Hafidh

NABI MUHAMMAD S.A.W
NABI MUHAMMAD S.A.W
Semua Berjalan di Jalannya Masing-Masing
Semua Berjalan di Jalannya Masing-Masing
Oleh : Alhabib Umar bin Hafidh
(Disampaikan dalam rangkain acara Multaqo Ulama di Masjid Agung Jawa Tengah – MAJT, Semarang dari tanggal 17 – 18 April 2009)
Kita mendapat nikmat yang besar dari Allah Swt. Dahulu orang terdahulu mendapatkan nikmat seperti yang kita rasakan dengan perjuangan yang sangat berat sehingga kita sekarang dapat merasakan nikmat tersebut.
Oleh karena itu kita yang mempunyai kemampuan (ulama) harus menyelamatkan masyarakat. Halaqoh dzikir dan ilmu harus terus hidup di masyarakat karena kita mempunyai murid-murid. Kita harus terus menyempurnakan tawasul kita, menyempurnakan silaturrahim diantara kita untuk meningkatkan dakwah kita.
Saya datang ke Indonesia sejak 17 tahun yang lalu. Di sini (Indonesia) masih terjaga madzhab Syafi’i, tapi akhir-akhir ini ada madzhab yang tidak baik yang kalau kita tidak berhati-hati maka madzhab tersebut akan menyesatkan kita.
Kita harus bekerja sama agar masalah-masalah seperti ini dapat terselesaikan dengan tidak terganggu oleh latar belakang kita masing-masing. Dengan saling bertemu kita dapat menyedikitkan kesalah-pahaman sehingga keadaan yang lebih baik akan kita dapatkan.
Ini tidak ada niat lain kecuali ingin menyatukan umat. Ilmu adalah mempunyai kedudukan yang tinggi sehingga bagi orang yang berilmu tidak boleh memaksakan kehendaknya kepada orang lain untuk mengikuti keinginannya. Seperti halnya politik, partai-partai tidak bisa memaksa kyai atau ulama untuk meninggalkan pondok pesantrennya hanya untuk masuk ke partainya. Semua harus tetap berjalan di jalannya masing-masing akan tetapi tetap harus sering-sering bertemu (silaturrahim).
Silaturrahim ini tidak membahas latar belakangnya masing-masing, tidak! Tapi pertemuan-pertemuan yang membahas kebaikan umat.
Lihatlah dzikir kita, apakah membawa hasil bagi kita? Apakah membawa pengaruh bagi diri kita?
Semua Berjalan di Jalannya Masing-Masing
Oleh : Alhabib Umar bin Hafidh
(Disampaikan dalam rangkain acara Multaqo Ulama di Masjid Agung Jawa Tengah – MAJT, Semarang dari tanggal 17 – 18 April 2009)
Kita mendapat nikmat yang besar dari Allah Swt. Dahulu orang terdahulu mendapatkan nikmat seperti yang kita rasakan dengan perjuangan yang sangat berat sehingga kita sekarang dapat merasakan nikmat tersebut.
Oleh karena itu kita yang mempunyai kemampuan (ulama) harus menyelamatkan masyarakat. Halaqoh dzikir dan ilmu harus terus hidup di masyarakat karena kita mempunyai murid-murid. Kita harus terus menyempurnakan tawasul kita, menyempurnakan silaturrahim diantara kita untuk meningkatkan dakwah kita.
Saya datang ke Indonesia sejak 17 tahun yang lalu. Di sini (Indonesia) masih terjaga madzhab Syafi’i, tapi akhir-akhir ini ada madzhab yang tidak baik yang kalau kita tidak berhati-hati maka madzhab tersebut akan menyesatkan kita.
Kita harus bekerja sama agar masalah-masalah seperti ini dapat terselesaikan dengan tidak terganggu oleh latar belakang kita masing-masing. Dengan saling bertemu kita dapat menyedikitkan kesalah-pahaman sehingga keadaan yang lebih baik akan kita dapatkan.
Ini tidak ada niat lain kecuali ingin menyatukan umat. Ilmu adalah mempunyai kedudukan yang tinggi sehingga bagi orang yang berilmu tidak boleh memaksakan kehendaknya kepada orang lain untuk mengikuti keinginannya. Seperti halnya politik, partai-partai tidak bisa memaksa kyai atau ulama untuk meninggalkan pondok pesantrennya hanya untuk masuk ke partainya. Semua harus tetap berjalan di jalannya masing-masing akan tetapi tetap harus sering-sering bertemu (silaturrahim).
Silaturrahim ini tidak membahas latar belakangnya masing-masing, tidak! Tapi pertemuan-pertemuan yang membahas kebaikan umat.
Lihatlah dzikir kita, apakah membawa hasil bagi kita? Apakah membawa pengaruh bagi diri kita?

Tiada ulasan:

Catat Ulasan